Rabu, 17 September 2014

Makanan Khas kota Pasuruan

Inilah produk pertama Bipang Jangkar . Dari kiri ke kanan : Bipang Djangkar Biru (DB), Djangkar Hijau(DH), dan Djangkar Merah(DM). Bipang DB dan DH merupakan bipang rasa vanila. Inilah “original flavour” dari bipang. Kemudian rasa vanila dicoba dikombinasikan dengan susu, sehingga terciptalah Bipang DM. Kemasan kertas ini masih kami pertahankan sampai sekarang untuk menjaga keaslian citarasa Bipang.
bipang tutty fruity
Sekitar tahun 1980-an  terciptalah Bipang Jangkar rasa Tutty Fruity. Bipang ini menggunakan esen Tutty Fruity. Rasanya harum dengan aroma buah-buahan.
bipang kelapa-susu
Seiring perkembangan jaman, Bipang Jangkar mulai dikembangkan dengan berbagai macam rasa dan dibuat kemasan satuan. Ini membuat bipang lebih praktis dan tahan lama.

Kupang Keraton Pasuruan Hj. Qomariah


Kali ini saya ingin mencoba kuliner referensi dari kakak saya. Kupang Keraton Pasuruan namanya. Tempatnya ada di jl. dr. Cipto kios no 12. Atau ancer-ancer lebih mudahnya cari saja kedai di depan Hollanda Bakery.
Sebelumnya mungkin beberapa dari anda belum tahu apa itu Kupang Lontong. Kupang adalah hewan yang hidup hanya dilaut, warna tubuhnya coklat agak pucat. Kalau dalam kondisi sudah dimasak maka pada bagian kepalanya berwarna hitam.
Di Jawa Timur penangkapan kupang ini bisa ditemui di daerah pesisir utara antara lain di pantai Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Kupang yang diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar daerah penangkapannya.
Cara memasak kupang juga sangat mudah, hanya dicuci bersih, direbus dengan air sampai matang. Masyarakat Jawa Timur lebih akrab menyebut kuliner ini dengan “kupang lontong”.
Kupang lontong disajikan dengan kuah, dan bumbu yang digunakan berupa: bawang putih yang diiris tipis-tipis (digoreng), cabe, dan petis (salad hitam yang terbuat dari udang). Bumbu tersebut dicampur kemudian digerus dengan sendok diatas piring yang akan disajikan.
Sesudah digerus maka campuran tersebut akan diencerkan dengan membubuhi sedikit kuah rebusan kupang, di tambahkan irisan lontong diatasnya kemudian ditambah dengan lentho (campuran singkong parut, kacang tolo, kelapa parut, dan bumbu berupa bawang putih, ketumbar, garam, gula).
Kupang yang sudah direbus matang selanjutnya disiramkan diatasnya beserta kuahnya. Untuk finishing touch-nya ditaburi dengan bawang goreng.
Kupang ini akan lebih lengkap apabila disantap dengan sate kerang. Sate kerang yang dikukus dan ditusuk dengan lidi bambu.
Untuk urusan rasa tidak perlu diragukan, ueeeeenak tenaaan. Kuahnya bener-bener cakep sekali, apalagi irisan bawang goreng tadi menambah tusukan rasanya. Gerusan cabe merah tadi juga senantiasa mengelitik lidah Sementara ketika saya tambahkan perasan air jeruk nipis, rasa fresh tiba-tiba menyeruak di lidah. Benar-benar kombinasi rasa yang serasi.
Bagi anda yang berminat, saya sarankan bersiap merogoh kocek sedikit dalam (apalagi ukuran kantong mahasiswa). Kupang lontongnya dipatok dengan harga Rp 7000,-. Sementara lentho dan sate kerang satu bijinya dihargai Rp 750,-. Untuk minumannya ada es degan, es jeruk, atau yang lainnya berharga Rp 3000,-.

Menyantap Gurih Laba Rawon Nguling

Rawon adalah masakan khas Jawa Timur yang bumbu utamanya adalah kluwek. Dalam bahasa Betawi, kluwek disebut pucung. Rawon disajikan dengan sambal cabe, irisan bawang, serta tauge. Rasanya yang gurih membuat banyak orang ketagihan masakan ini.
Maka, tak heran bisnis makanan dengan menu rawon mendatangkan untung lumayan. Salah satu yang sudah punya nama melegenda adalah Rumah Makan Rawon Nguling di perbatasan Pasuruan dan Probolinggo. Kini, Rawon Nguling juga sudah bisa dinikmati di beberapa kota.
Berawal pada 1940, dari sebuah kedai kecil yang semula hanya melayani para petani setempat, kini gerai Rawon Nguling sudah menyebar di banyak daerah. Sebut saja Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pandaan, dan Jakarta.
Saat ini, Rawon Nguling memiliki delapan gerai yang dikelola langsung generasi penerus Mbah Karyorejo, perintis Rawon Nguling. Pemilik Rawon Guling ingin gerainya kian menyebar ke lebih banyak tempat. Makanya sejak pertengahan 2008, mereka menawarkan lisensi merek.
Sampai saat ini, memang belum ada satupun mitra yang sudah membuka gerai Rawon Nguling, Tapi menurut Suprayitno, generasi kelima pemilik Rawon Nguling, dua bulan lagi ada 8 calon mitra yang bakal akan membuka gerai.
Nama Jadi Jaminan
Rawon Nguling menawarkan tiga jenis paket lisensi. Perbedaan ketiga paket ini adalah luas tempat usaha atau daya tampung usaha. Paket pertama adalah paket rumah makan atau restoran dengan investasi Rp 200 juta. Kedua, paket rumah toko (ruko) atau mini restoran senilai Rp 150 juta. Ketiga, paket food court senilai Rp 100 juta.
Nilai investasi ketiga paket ini belum termasuk biaya sewa tempat, renovasi ruangan, dan peralatan. Bila memasukkan komponen itu, total investasi restoran berkisar Rp 755 juta, paket kedua Rp 607 juta, dan paket ketiga Rp 480 juta. Ikatan kerjasama ketiga paket selama lima tahun.
Investasi lisensi Rawon Nguling ini lumayan mahal. Namun kata Suprayitno, popularitas yang sudah puluhan tahun menjadi nilai jual usaha ini. “Kami juga tetap pertahankan kualitas rasa rawon secara tradisional,” ujarnya.
Karena menerapkan sistem lisensi, tak ada royalty fee. Namun, untuk standardisasi rasa, mitra harus membeli bumbu dasar rawon seharga Rp 90.000 per kilogram dan daging empal seharga Rp 7.500 per potong dari pusat. “Rawon kami harus memakai daging empal dari daerah Probolinggo,” kata Suprayitno.
Harga jual Rawon Nguling Rp 15.000- Rp 22.000 per porsi. Marjinnya 30 persen-45 persen.
Suprayitno menjanjikan, mitra bisa balik modal antara 22-24 bulan alias dua tahun. Untuk paket rumah makan misalnya, dengan asumsi pendapatan kotor Rp 6 juta – Rp 8 juta per hari, balik modal akan terjadi pada bulan ke-24. Paket ruko, dengan asumsi omzet Rp 4,5 juta – Rp 6 juta per hari, balik modalnya pada bulan ke-22. Sedang untuk paket food court, si mitra akan balik modal di bulan ke-24 bila jika berhasil membukukan omzet minimal Rp 3,5 juta per hari.
Menurut Suprayitno, target balik modal itu tidak sulit dicapai. Contoh, cabang Rawon Nguling yang buka Desember 2008 lalu di kawasan Cikajang, Jakarta Selatan, mampu mencetak penjualan sekitar Rp 4 juta – Rp 6 juta per hari. “Paling sepi, omzetnya Rp 4 juta,” kata Suprayitno. Jumlah pengunjungnya 100-200 orang per hari. “Penjualan kami di Probolinggo jauh lebih tinggi lagi. Minimal kami dapat Rp 14 juta per hari,” imbuh Suprayitno.

Rawon Nguling

Rawon Nguling Cibubur


Tentang Rawon Nguling
Warung “Lumajan” begitulah nama rumah makan yang dirintis oleh Mbah Karyoredjo yang merupakan cikal bakal berdirinya RM Rawon Nguling. Rumah makan ini terletak persis di sebelah timur jembatan perbatasan Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo, dan berdiri sekitar tahun 1940 an yang lalu.  Saat itu warung Lumajan hanya menjual ketan bubuk dan nasi rawon yang hanya melayani petani dan kusir delman sekitar desa Tambakrejo. Namun setelah melewati perjalanan panjang, warung yang awalnya sederhana itu menjadi sebuah rumah makan yang sering?melayani para pesohor negeri ini.
Nama “Rawon Nguling” pun sengaja dipakai sebagai identitas dan telah mendapatkan hak paten sejak tahun 2000. Nama ini menguatkan identitas rumah makan dan punya keunikan serta ciri khasnya yakni Rumah Makan tersebut berasal dari Daerah Nguling.



Berawal dari Kendil
Saat pertama kali berdiri, proses untuk memasak rawon dilakukan dalam wadah yang terbuat dari kendil  (wadah besar dari tanah liat ). Menginjak tahun 1962 warung yang tadinya terbuat dari bambu perlahan mulai dirombak begitu juga dengan cara pengolahan memasak rawon.
Di awal tahun 90 an lalu RM Rawon Nguling mulai menuai hasil dari perjuangan panjangnya. Sampai dengan saat ini Rawon Nguling sudah berkembang di beberapa kota besar Indonesia dan semuanya masih tetap mempertahankan cara pengelolaan secara tradisional dan tetap berciri khas tradisional. Bahkan sang perintis pun memberikan kiat khusus untuk menjaga rasa di mata para pelanggan diantaranya agar mendapatkan bumbu, daging empal dan bahan baku lainnya dari tempat asalnya sehingga semua cabang Rawon Nguling menggunakan satu resep dan racikan dengan standar yang sama.

Trio Klepon, Lupis, dan Cenil dari Pasuruan

Kue Klepon
Jadi Berita Mengabarkan – Apakah Anda pernah bepergian melewati kota Pasuruan, khususnya wilayah Gempol? Jika Anda jalan-jalan ke kota Malang atau Surabaya, pasti akan menemukan satu lokasi penjual makanan khas kota Pasuruan yang bernama klepon, lupis dan cenil. Banyak amat namanya ya? Memang demikian adanya. Mungkin dengan pertimbangan pengiritan biaya produksi dan promosi, ketiga jajanan pasar ini pada umumnya dijual oleh pelaku bisnis skala UKM sebagai satu paket. Mereka terkumpul dalam satu lokasi yang disebut sentra UKM Gempol.
Makanan yang paling disukai pembeli adalah klepon. Klepon dibuat dari tepung beras ketan yang dibentuk bulatan kecil dengan isian gula merah. Setelah dibentuk bulat, adonan klepon direbus dalam air mendidih. Klepon disajikan dengan parutan kelapa di atasnya. Sejumlah penjual kreatif menambahkan parutan keju chedar sebagai penarik minat pembeli. Sensasi kenyal adonan bercampur dengan “letusan” gula merah. Kata Pak Bondan: maknyus pemirsa!
Kue Cenil
Kue Cenil

Sedangkan cenil adalah salah satu jajanan rakyat yang terbuat dari tepung tapioka atau ketela pohon. Adonan cenil dibentuk bulat, bulat memanjang ataupun kotak dengan aneka warna cerah seperti merah, kuning dan hijau muda. Setelah dibentuk, adonan cenil direbus ke dalam air yang mendidih. Penyajian mirip dengan klepon, yaitu diberi taburan kelapa parut di atasnya.
lupis - klanting
lupis – klanting

Yang ketiga adalah lupis. Warga Surabaya menyebut sebagai klanting. Lupis terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan perasan air jeruk nipis, garam dan sedikit gula. Adonan dibentuk memanjang dengan kedua ujung meruncing. Setelah direbus di dalam air yang mendidih sampai matang, adonan lupis disajikan dengan parutan kelapa muda dan disiram saus yang terbuat dari larutan gula kelapa. Ada kalanya penyajian lupis disertai dengan lepet, yaitu makanan sejenis cenil namun terbuat dari bahan tepung ketan dengan kandungan air lebih banyak.
Ketiga makanan ini dikenal sebagai jajanan murah, meriah, bergizi dan mengandung sedikit kolesterol. Cocok untuk menemani acara berkumpul bersama keluarga di sore hari. Bahan yang digunakan relatif mudah didapat dengan proses pembuatan tidak terlalu ribet. Anda bisa mempraktekkan di kala senggang. Selamat mencoba.

Nasi Punel Bangil

Kalo pas lagi perjalanan keluar kota (bawa kendaraan sendiri) melewati Bangil-Pasuruan, coba deh mampir di warung nasi punel nya Bu Lin. Dijamin enak banget dah tuh, selain nasinya yang punel menjadi ciri khas nya, lauk pauknya nya juga top markotob deh (cucok utk yang doyan pedas). Harga juga relatif murah (cukup untuk kantong PNS^^). Banyak banget Nasi Punel di Bangil, mungkin makanan khas daerah sono kali ya, cuman yang saat ini yang menurut ku paling enak didaerah situ cuman nasi punel nya Bu Lin. Saya juga bingung letak warung nya secara pasti, tapi yang jelas kalo dari arah surabaya ke pasuruan (kota), warung nya terletak di sebelah kiri jalan utama setelah jembatan bangil. Coba deh tanya orang sekitar situ, sepertinya warung Bu Lin terkenal banget di Bangil.
Aku coba nasi punel campur-nya yang menurut aku hampir mirip nasi krawu nya gresik (gk mirip amat sih^^), isinya ada sate daging sapi +paru + botok + gorengan serut kelapa + tumisan pedas + jeroan bumbu merah (tidak direkomendasikan untuk pengidap kolesterol tinggi). Harga juga nggak begitu mahal, untuk nasi campur seperti itu tadi + es teh hanya Rp. 10.000 (sepoloh ewu). Aneh nya walau es teh (bukan teh botol sosro lho^^) nya nambah lagi juga masih tetap dihitung 10 ribu:)
Banyak banget yang mampir di warung Bu Lin terutama orang2x yang lagi perjalanan keluar kota (rute Surabaya-Bali) dan biasa menjadi tempat sarapan para PNS^^. Warung itu bukanya dari jam 7an pagi tutup sampe habis.

Sensasi Rasa Nasi Punel



Kelezatannya tak sekedar dari bermacam-macam lauk yang tersaji, melainkan juga rasa nikmat pada nasinya.
Begitu melahap nasi punel akan terasa bahan nasi yang benar-benar pulen, bagai ketan. Sebab itu ada sebagian orang yang menyebutnya nasi pulen.
Sebenarnya nasi punel yang banyak dijumpai di Bangil, Pasuruan, tidak menggunakan campuran ketan dan beras. Tetapi beras yang digunakan adalah jenis beras yang bergizi tinggi, seperti beras berlabel punel.
Proses penanakan beras punel tidak terlalu membutuhkan air banyak. Karena dengan takaran air yang sebanding saja beras yang ditanak sudah mengembang. Bila nasi sudah matang, kemudian nasi itu diakel (ditekan-tekan dan dibolak-balik dengan mangkuk kecil, red) di atas bakul tempat nasi. Dilakukannya proses akel agar nasi yang matang terasa lebih padat nan pulen.
Untuk lauk pelengkap cita rasa pada nasi punel terdiri dari beberapa komponen. Antara lain daging sapi goreng, dendeng daging sapi, kikil sapi, botok daun singkong, daun lamtoro, dan tempe, lalu pepes ikan tongkol, tahu masak bumbu bali, tumis kacang panjang, sayur lodeh, tempe mendol, parutan kelapa yang dimasak srundeng, ikan asin goreng, sate kerang, krupuk udang, dan sambal pencok.
Mengenai bentuk penyajian nasi punel pun cukup higienis dan alami ala tradisional. Nasi punel yang matang di bentuk dengan mangkuk bulat, dan ditaruh pada selembar daun pisang, yang disusun dengan delapan lembar daun pisang lainnya yang dilipat hingga berbentuk segitiga. Setelah itu nasi dan daun pisang ditata rapi di atas piring berbahan rotan. Menyusul pula komponen-komponen lauknya. Semua tertata dengan imaji tinggi untuk membentuk sebuah sajian serba rapi.
Sejak puluhan tahun nasi punel telah menjadi cita rasa khas kuliner kota ini. Begitu khasnya, Bekti Supardiono, suami Dahlia salah satu penjual nasi punel di Kota Bangil pernah bertutur, saat studi wisata di Bali dirinya ditanya beberapa wisatawan yang kebetulan hadir di pulau dewata, kapan nasi punel masuk Bali? “Karena rasanya yang sangat nikmat, saat berkunjung ke Pasuruan kita pasti berburu nasi punel,” ujar Supardiono menirukan ungkapan salah satu wisatawan itu.
Bahkan menurut Dahlia, 60 tahun, penjual nasi punel di Jl. Kartini 14 A, Kaliteluh, Latek, Bangil, Pasuruan, nasi punel adalah sebuah makanan yang berkhasiat tinggi. “Selain kenikmatan rasa nasinya, lauknya pun sengaja dibuat non kolestrol dan sangat alami, sehingga cocok bagi kesehatan tubuh,” katanya.
Sebagai pendukung nasi punel, biasanya sebagian penjual menyediakan minuman beras kencur. Seperti yang tersedia di warung milik Dahlia ini. “Bahan-bahan alami yang terkandung dalam minuman yang sengaja saya buat sendiri memang sangat mendukung bagi kesehatan,” lanjut Dahlia pada East Java traveler.
Sambal Kencok
Menikmati nasi punel serasa tidak lengkap bila tanpa sambal khasnya. Sambal kencok begitulah sebutannya. Sambal ini terbuat dari resep tradisional, berupa cabai merah, cabai rawit, terasi, garam, kencur, dan kacang panjang. Untuk kacang panjangnya pada sambal ini disajikan dalam bentuk teriris pendek-pendek.
Biasanya sambal kencok disajikan pada cobek kecil segenggaman tangan, yang terbuat dari bahan batu. Kekhasan rasa dari sambal ini sangat melengkapi sebuah sajian kuliner ini. Tentang rasanya tak perlu diragukan. Pedas dan sangat menggoda di lidah bercampur dengan sensasi rasa nasi punel.

Sedapnya Kupang Lontong Kraton Pasuruan

Menyebut kupang, terdengar seperti nama daerah di Indonesia bagian timur. Ah bukan, yang sedang kita bahas tak ada kaitannya dengan itu. Ini ihwal jenis kuliner khas daerah pesisir yang ada di Pasuruan. Makanan sedap berkuah yang berbahan dasar hewan laut berukuran kecil bernama kupang.
Kupang
sekilas bentuknya memang hampir mirip dengan kerang, hanya saja ukurannya lebih mungil. Kupang juga punya cangkang. Tapi lebih tipis.
Hmmmm, disajikan di piring bersama lontong dan kuah bumbu petis. Rasanya ada manisnya, juga ada sedikit kecut yang berasal dari jeruk nipis. Bagi yang suka pedas, bisa juga meminta ditambah cabe rawit. Sensasi rasanya pun menjadi lebih nikmat. Perpaduan antara manis, asam, dan pedas.
Kupang lontong ini merupakan makanan khas Pasuruan. Ada banyak penjual kupang lontong yang bertebaran di situ. Salah satu yang terkenal adalah warung milik Bu Ning. Berlokasi di Pasar Kraton Pasuruan. Berjarak sekitar 10 Km dari pusat Kota Pasuruan. Bila anda bepergian dari arah Surabaya menuju Probolinggo, Jember, Lumajang maka anda akan melewati pasar Kraton ini. Ada di sebelah kiri jalan. Buka mulai pukul 07.00 sampai pukul 22.00.
Begitu duduk di warung panjang sederhana di kupang kraton Bu Ning, maka akan ada suguhan khas pendamping lainnya. Mulai dengan sate kerang, tahu goreng dan lentho. Lentho adalah sejenis gorengan yang terbuat dari kedelai (kacang tolo) dan parutan singkong, serta kelapa. Sangat nikmat dan patut dicoba. Apalagi harganya sangat terjangkau.
Bahan utama yang digunakan dalam makanan ini adalah kupang. Yaitu hewan laut semacam kerang, bentuknya kecil sekira 3-5 milimeter. Kupang adalah hewan yang hidup hanya di laut, warna tubuhnya coklat agak pucat. Kalau dalam kondisi sudah dimasak maka pada bagian kepalanya berwarna hitam.
Di Jawa Timur penangkapan kupang ini bisa ditemui di daerah pesisir utara antara lain di pantai Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Kupang yang diolah menjadi sebuah makanan yang khas yang hanya bisa ditemui di sekitar daerah penangkapannya.
Selain kupang lontong Bu Ning, di kawasan Pasar Kraton itu juga ada banyak warung kupang lainnya. Lantaran mudah dicari di daerah Kraton inilah, makanan khas itu disebut dengan Kupang Kraton.
Salah satu hidangan pelengkap untuk kupang adalah sate kerang. Daging kerang yang sudah lepas dari cangkangnya lalu ditusuk dengan lidi. Sate kerang kerap disantap dengan sambel yang terbuat dari petis udang yang dicampur dengan gula merah.
“Sate kerang bisa dimakan sekalian dengan kupang lontongnya. Tapi juga boleh disantap dengan dicocol ke sambel yang bisa diminta ke penjualnya,” kata Khoiron, (28), seorang pembeli kupang Kraton di warung Bu Ning, yang terlihat asyik menyantap kupang lengkap dengan sajian sate kerang.
Ditutup dengan Es Degan
Ketika perut terasa kenyang menikmati santapan kupang dan sate kerang, biasanya minum yang selalu tersedia adalah es kelapa hijau atau es degan. Sebagai ‘filter’ atau penawar di perut supaya tidak terasa panas, penjual makanan di sana biasanya akan menawarkan es kelapa hijau
atau es degan.
“Es degan biasanya dijadikan sebagai penawar.
Sebab, untuk makanan jenis kupang, atau kerang ada sebagian orang yang tidak tawar. Makanya, es degan hijau seperti ini harus selalu siap,” jelas Ginah, dari warung Kupang Kraton Bu Ning. (jawapos.com)

Produk Pertama Bipang Jangkar

Inilah produk pertama Bipang Jangkar . Dari kiri ke kanan : Bipang Djangkar Biru (DB), Djangkar Hijau(DH), dan Djangkar Merah(DM). Bipang DB dan DH merupakan bipang rasa vanila. Inilah “original flavour” dari bipang. Kemudian rasa vanila dicoba dikombinasikan dengan susu, sehingga terciptalah Bipang DM. Kemasan kertas ini masih kami pertahankan sampai sekarang untuk menjaga keaslian citarasa Bipang.
bipang tutty fruitySekitar tahun 1980-an  terciptalah Bipang Jangkar rasa Tutty Fruity. Bipang ini menggunakan esen Tutty Fruity. Rasanya harum dengan aroma buah-buahan.
bipang kelapa-susuSeiring perkembangan jaman, Bipang Jangkar mulai dikembangkan dengan berbagai macam rasa dan dibuat kemasan satuan. Ini membuat bipang lebih praktis dan tahan lama. Inilah Bipang Jangkar rasa Kelapa. Bipang ini menggunakan esen kelapa, susu, dan kelapa parut, sehingga kelapa-nya lebih terasa gurih dan harum.
Bipang ABCBerikut ini adalah Bipang Aneka Buah Campur, lebih sering kami sebut Bipang ABC. Bipang ABC ini menggunakan pewarna makanan dan esen.   Tersedia dalam 5 rasa : Kopi Mocca, Jeruk, Strawberry, Kelapa, dan Melon.
Bipang SVC
Ini adalah Bipang Susu Vanila Campur, singkatnya Bipang SVC.  Selain esen, juga ditambahkan susu sehingga rasa bipang lebih harum. Tersedia dalam 5 rasa : Coffee Cream, Mangga, Susu Vanilla, Coco pandan, Susu Strawberry.
Bipang kacang vanila Bipang Kacang Vanila. Ada paduan kacang tanah, susu, dan esen.  Rasanya manis, sedikit asin, harum, dan terasa kacang tanahnya.
Bipang kacang hijauIni favorit saya. Bipang Kacang Hijau. Paduan bubuk kacang hijau, susu dan esen membuatnya sangat harum di lidah.
Pop cornInilah produk kami yang yang berbahan dasar jagung : berondong jagung atau pop corn.  Tersedia dalam 5 rasa : Jeruk, Kelapa Muda, Caramel, Strawberry, dan Melon.  Yang khas dari kami adalah Pop corn Caramel.  Caramelnya dibuat dari gula kelapa asli, esen dan susu. Banyak yang berkomentar: enak.
Bipang pinggiran & stikInilah best seller di toko kami:  Bipang pinggiran dan bipang stik.  Asalnya bipang pinggiran  dari bipang yang di pinggir cetakan, yang setelah dipotong kondisinya kurang sempurna, patah-patah, dijadikan satu dalam plastik dan ditimbang. Karena pengemasannya sederhana seperti ini,bipangnya mudah remuk. Tapi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, bipang pinggiran ini tetap paling dicari, karena murah meriah. Karena itu dibuatkan bipang pinggiran dengan potongan besar (aslinya bukan pinggiran lagi).  Supaya lebih terjangkau lagi, dibuat dalam 3 macam kemasan : besar, tanggung, kecil.
Kemudian yang di bawah bipang pinggiran itu adalah bipang stik. Bipang ini diberi kemasan satuan tapi berupa plastik polos, sehingga pembeli bisa menikmati bipang macam-macam rasa tapi dengan harga terjangkau. Tersedia dalam 2 macam: kacang vanila dan aneka buah(durian, blueberry, melon,lychee, susu).
Bipang Jangkar paketKami juga menyediakan Bipang Jangkar dalam kemasan khusus berupa tas. Tas biru itu adalah Bipang Jangkar paket besar. Berisi 11 macam bipang aneka rasa yang berkualitas tinggi.  Tas merah itu adalah Bipang Jangkar paket kecil. Berisi 4 macam bipang dan 1 pop corn.Pelanggan kami biasanya membeli paket-paket ini untuk hantaran atau  parcel.  Bahkan ada yang menggunakan paket kecil ini untuk goodie bag atau souvenir suatu acara.  Isi paket dapat diganti sesuai keperluan anda. Yang di tengah dalam kemasan plastik polos adalah Bipang Jangkar parcel mini. Berisi 13 bungkus bipang aneka rasa. Bagi yang ingin sekedar merasakan semua jenis rasa Bipang Jangkar, cukup dengan parcel mini ini saja. Pelanggan kami banyak yang menggunakan parcel mini ini sebagai goodie bag acara ulang tahun anak-anak.

Tips penyimpanan bipang

Produk Bipang Jangkar dibuat hanya dengan gula asli, esen dan pewarna khusus makanan, tanpa bahan pengawet.  Sehingga produk kami hanya bisa bertahan kurang lebih 2 bulan dalam kondisi suhu ruangan. Bila terkena panas berlebihan atau kemasannya dibiarkan terbuka, bipang atau pop corn bisa cepat melempem. Supaya bipang atau pop corn bisa tahan lama, masukkan bipang atau pop corn ke dalam wadah tertutup, lalu masukkan ke dalam freezer.  Bipang akan tetap renyah dan tahan lama.

Potensi Wisata Kuliner Kota Pasuruan

Kota Pasuruan Wisata kuliner,  merupakan salah satu potensi untuk dikembangkan di wilayah Kota Pasuruan yang ditujukan untuk  menarik wisatawan.
Pasuruan  memiliki beberapa makanan khas yang memiliki cita rasa unik, antara lain :
Kupang & Sate Kerang
Kupang adalah makanan sejenis kerang yang dimasak dengan campuran bumbu bawang putih, untuk menghidangkan biasanya dicampur dengan petis kupang, jeruk nipis , lontong dan irisan lento, bila suka bisa ditambahkan cabe rawit, lebih mak nyus dimakan dengan Sate Kerang . Untuk minumannya bisa Es Degan Hijau, disamping segar es degan bisa meminimalisir alergi kupang & kerang. Makanan Khas Pasuruan ini bisa dijumpai di sepanjang jalan Ir. H Juanda dan Pasar Kraton.
Rawon Sate Komo
Rawon adalah makanan khas Pasuruan yang terbuat dari daging dan berkuah hitam dengan bumbu campuran bawang putih, bawang merah, tumbar, jinten, daun jeruk purut, sere laos, kunir dan tidak ketinggalan kluwek yang membuat kuah menjadi hitam. Nasi Rawon sangat nikmat dihidangkan dalam keadaan hangat dengan lauk Sate Komo dan tidak ketinggalan taoge pendek, sambal dan kerupuk udang.
Rawon dan Sate Komo bisa dijumpai di RM. Saminah, RM. Sakinah, RM. Haji Ruk dan beberapa rumah makan lainnya
Lontong Balap Bumbu Kuning
Bagi sebagian orang yag tidak tawar dengan Kupang Sate Kerang bisa menikmati makanan khas lainnya yaitu lontong balap berkuah kuning yang terbuat dari taoge dengan bumbu kunyit , daun jeruk purut, bawang putih. Lebih nikmat dihidangkan dengan irisan lontong , lento dan petis, bagi penikmat rasa pedas bisa ditambahkan beberapa cabe rawit.
Rujak Cingur
Gulai & Sate Kambing
Bipang Cap Jangkar
Roti Matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar